Vasilije Micic Kembali ke EuroLeague. Setelah dua musim yang penuh gejolak di NBA bersama Oklahoma City Thunder, Charlotte Hornets, Phoenix Suns, dan Milwaukee Bucks, Vasilije Micic resmi menyepakati buyout dengan Bucks pada awal Juli 2025. Ia mengembalikan sekitar US $6,1 juta dari kontrak US $8,1 juta yang tersisa, sehingga dilepas sebagai agen bebas dan membuka peluang kembalinya ke EuroLeague. BERITA LAINNYA
Micic, sekarang berusia 31 tahun, memilih kembali ke benua lamanya dengan kontrak yang terbilang sangat menguntungkan. Setelah sempat dikaitkan dengan klub-klub raksasa seperti Real Madrid, Fenerbahçe, Olympiacos, hingga Efes, akhirnya ia menandatangani kesepakatan selama tiga tahun dengan Hapoel IBI Tel Aviv, salah satu kontestan baru EuroLeague.
Vasilije Micic Menjadi Salah Satu Gaji Tertinggi dalam Sejarah EuroLeague: Vasilije Micic Kembali ke EuroLeague
Kesepakatan ini menjadikan Micic sebagai salah satu pemain berpenghasilan tertinggi dalam sejarah EuroLeague. Menurut Eurohoops dan TalkBasket, nilai gross kontraknya sangat besar, meski angka pasti belum diumumkan. Namun berdasarkan laporan kompetitif, kontrak tersebut diperkirakan bernilai dua digit juta euro dalam tiga tahun, menjadikannya sangat menarik dari aspek finansial.
Sebelumnya, Real Madrid disebut mengajukan penawaran dua tahun senilai €8,5 juta oleh Basketball Sphere, termasuk dana tambahan dari Bucks sebesar US $2 juta selama tiga musim berikutnya. Tapi Micic memilih opsi tiga tahun dari Hapoel, yang dipandang sebagai paket paling menarik baik dari sisi durasi maupun nilai total paket.
Keputusan Strategis di Tengah Minat Klub Besar
Micic bukan sekadar pemain kembali ke EuroLeague, melainkan idolanya kembali ke panggung tertinggi benua Eropa. Selama membela Anadolu Efes (2018–2023), ia mencatat sejarah dengan dua gelar EuroLeague (2021, 2022), satu MVP reguler musim 2021, dan dua MVP Final Four. Biaya dan prestasi ini menjadi tolok ukur posisinya sebagai salah satu guard elite Eropa.
Sebelum memutuskan untuk bergabung dengan Hapoel, muncul spekulasi kuat tentang potensi untuk bergabung Olympiacos dengan tawaran sekitar €12 juta dalam tiga musim menurut sumber lain dalam subreddit EuroLeague. Namun isu politik dan keamanan di Israel nyatanya tidak menjadi penghalang, karena Micic mantap memilih Tel Aviv.
Fenerbahçe juga sempat masuk dalam kandidat utama dan Kontrak neto €5 juta per tahun sempat muncul di laporan awal. Namun faktor ekonomi internal klub dan strategi perombakan skuad tampaknya tidak sesuai dengan ekspektasi Micic.
Alasan di Balik Pilihan Tel Aviv
Beberapa alasan yang mendasari keputusan Micic termasuk stabilitas peran sebagai point guard utama, kepercayaan pelatih Dimitris Itoudis yang kini membesut Hapoel, serta kedalaman komposisi tim yang menghimpun pemain berkualitas seperti Elijah Bryant, Tyler Ennis, dan Ish Wainright.
Format tiga tahun juga memberikan kepastian jangka panjang, sekaligus menghindarkan Micic dari kontrak jangka pendek dan terusirnya ketidakpastian pasca-NBA. Dengan nilai tinggi yang ditawarkan, pilihan ini juga menggaransi perolehan finansial maksimal sekaligus kesempatan untuk kembali menunjukkan kapasitasnya di panggung utama Eropa.
Dampak Besar untuk Hapoel dan EuroLeague
Kembalinya Micic ke EuroLeague tentunya menjadi sinyal kuat bahwa liga tersebut tetap menjadi destinasi bergengsi bagi pemain top Eropa yang sempat merasakan NBA, tetapi memilih kembali. Hapoel Tel Aviv, terutama, mendapatkan keuntungan dari reputasi serta kepemimpinan Micic sebagai veteran berpengalaman.
Bukan hanya nilai permainan, Micic juga bisa mendongkrak profil media, menarik sponsor, serta meningkatkan daya tarik tiket dan merchandise. Musim 2025–26 nanti, Hapoel akan didukung oleh kontrol Micic dalam pengorganisasian serangan, kemampuan membaca situasi pertandingan, dan inklusi international yang memperkuat identitas klub.