Josh Giddey Yakin dengan Posisinya di Bulls. Pagi ini, 28 Oktober 2025, sorotan NBA Barat tertuju pada Chicago Bulls yang makin solid di awal musim 2025-26, berkat kontribusi Josh Giddey yang kian matang. Point guard Australia berusia 23 tahun itu buka suara setelah kemenangan Bulls atas Detroit Pistons 112-105 malam sebelumnya, di mana ia catat triple-double keduanya musim ini: 18 poin, 11 rebound, dan 12 assist. “Saya yakin dengan posisi saya di Bulls—ini rumah baru yang pas, dan saya siap pimpin tim ke playoff,” katanya di konferensi pers United Center, senyum lebar saat cerita soal chemistry dengan Zach LaVine dan Coby White. Di musim kedua di Chicago setelah trading dari Oklahoma City Thunder, Giddey naikkan rata-rata jadi 15 poin 8 assist per laga—bukti adaptasi cepat. Dengan Bulls rekor 5-3 di posisi 7 Barat sementara, keyakinan Giddey bukan omong kosong; ini fondasi tim yang lagi rebuild. Artikel ini kupas performa Giddey, adaptasinya di Bulls, serta prospek masa depan—semua dari dinamika panas Chicago saat ini. INFO CASINO
Performa Awal Musim yang Naik Daun: Josh Giddey Yakin dengan Posisinya di Bulls
Josh Giddey mulai musim 2025-26 dengan langkah mantap, tunjukkan peningkatan signifikan dari tahun pertamanya di Bulls. Di tiga laga pembuka, ia rata-rata 15 poin, 9 rebound, dan 10 assist—triple-double average yang masukkan ia ke peringkat 3 liga untuk assist. Lawan Pistons kemarin, Giddey kuasai tempo: passing visi-nya ciptakan 6 peluang untuk LaVine, hasilkan 28 poin dari transisi cepat. Shooting-nya naik jadi 48% dari lapangan, termasuk 40% three-pointer—perbaikan dari 32% musim lalu—berkat latihan off-season fokus mid-range pull-up.
Ini bukan kebetulan; Giddey, draft ke-6 tahun 2021, belajar dari peran bench di Thunder. Di Bulls, pelatih Billy Donovan beri ia starting spot, dan ia balas dengan efisiensi turnover cuma 2,1 per laga—terendah karirnya. Di laga lawan Knicks pekan lalu, triple-double-nya (14 poin 10 rebound 11 assist) bantu Bulls comeback dari 12 poin tertinggal. Donovan puji: “Josh main seperti veteran—ia baca permainan sebelum bola bergerak.” Performa ini naikkan rating Bulls jadi 108, tertinggi Barat, bukti Giddey jadi motor ofensif yang hilang musim lalu. Dengan fisik 6 kaki 8 inci, ia unik sebagai point forward—dribel sukses 65%, hasilkan fast-break point 15 per laga. Awal musim ini yakinkan Giddey: “Saya tahu posisi saya aman di sini—saya bisa berkembang tanpa tekanan.”
Adaptasi di Bulls: Dari Trading ke Pemimpin: Josh Giddey Yakin dengan Posisinya di Bulls
Adaptasi Giddey di Chicago sempurna, ubah trading musim panas 2024 dari Thunder jadi langkah brilian. Awalnya, ia ragu pindah dari OKC di mana ia bench di belakang Shai Gilgeous-Alexander, tapi di Bulls, ia langsung jadi starter—peran yang beri kebebasan passing. Chemistry dengan LaVine (24 poin rata-rata) dan White (18 poin) alami: pick-and-roll Giddey-White hasilkan 12 poin per possession, tertinggi tim. Lawan Pistons, assist-nya ke LaVine untuk alley-oop dunk jadi highlight, tunjukkan visi yang bikin Donovan bilang “ia seperti Jason Kidd versi muda.”
Off-court, Giddey bangun ikatan: ia mentor rookie Matas Buzelis, dorong latihan ekstra untuk tingkatkan chemistry. Di Chicago, kota basket keras, ia adaptasi cuaca dingin dengan rutinitas yoga—kurangi cedera hamstring musim lalu. Donovan sebut: “Josh yakin karena ia lihat potensi Bulls—kami butuh playmaker seperti dia.” Trading itu beri Bulls fleksibilitas: Giddey ganti Caruso di defense, tapi unggul ofensif dengan 8 rebound per laga. Keyakinannya tumbuh: “Awal ragu, tapi sekarang saya rumah di sini—Bulls beri saya ruang berkembang.” Adaptasi ini angkat Bulls dari posisi 9 musim lalu ke 7 sekarang, dengan +8 point differential—terbaik di Timur Tengah.
Prospek Masa Depan: Menuju All-Star dan Playoff
Keyakinan Giddey dengan posisinya di Bulls beri prospek cerah untuk musim 2025-26 dan seterusnya. Dengan rata-rata 15 poin 10 assist, ia kandidat All-Star pertama—peluang 45% menurut analis, naik dari 20% musim lalu. November krusial: tandang ke Milwaukee dan Boston uji leadership-nya lawan guard elite seperti Lillard dan Tatum. Jika jaga efisiensi, ia bisa capai double-double average, isi kekosongan Vucevic yang cedera. Donovan rencanakan rotasi 32 menit per laga untuk jaga stamina, hindari burnout seperti musim lalu.
Jangka panjang, Giddey jadi fondasi Bulls: kontrak rookie-nya habis 2026, tapi ia bilang “saya ingin tinggal lama di Chicago—ini kota basket sejati.” Dengan talenta muda seperti Buzelis, ia mentor potensial untuk rebuild. Analis prediksi Bulls playoff 55% peluang, dengan Giddey kunci ofensif. Tantangan: tingkatkan defense rating 110-nya, tapi prospeknya sempurna—ia bisa jadi face of franchise pasca-LaVine. Keyakinan Giddey ini infeksius: “Saya yakin karena tim yakin pada saya—playoff tunggu kami.” Di Barat yang brutal, posisinya aman, dan masa depan cerah.
Kesimpulan
Josh Giddey yakin dengan posisinya di Bulls usai awal musim impresif 2025-26, dari performa 15 poin 10 assist yang naik daun, adaptasi sempurna dari trading Thunder, hingga prospek All-Star dan playoff yang cerah. Ini bukan omong kosong; ini hasil kerja keras yang angkat Chicago dari medioker jadi ancaman Timur. Dengan Donovan sebagai mentor, Giddey siap pimpin—Bulls punya fondasi, dan ia kuncinya. Musim reguler panjang; keyakinan Giddey bisa bawa trofi. Tetap semangat, Chicago!