Kesatria Bengawan Solo Melepas Esha Lapian

kesatria-bengawan-solo-melepas-esha-lapian

Kesatria Bengawan Solo Melepas Esha Lapian. Pagi ini, 30 Oktober 2025, dunia basket Indonesia diramaikan kabar berpisahnya Kesatria Bengawan Solo dengan salah satu pemain mudanya, Esha Lapian. Forward berusia 23 tahun itu resmi dilepas dari skuad utama setelah dua musim penuh perjuangan di IBL, liga utama tanah air. Pengumuman ini datang tepat di awal musim 2025/26, saat Kesatria lagi bangun momentum setelah finis peringkat kelima musim lalu. Esha, yang lahir 11 November 2001 dengan tinggi 189 cm dan bobot 66 kg, jadi bagian penting rotasi sayap sejak bergabung 2024. Meski kontribusinya tak selalu mencolok, semangatnya di lapangan selalu jadi penyemangat tim. Keputusan ini bikin fans Solo campur aduk—ada yang sedih, tapi banyak yang dukung langkah klub untuk regenerasi. Apa yang sebenarnya terjadi di balik berpisah ini? Kita kupas satu per satu, dari perjalanan Esha hingga prospeknya ke depan. INFO CASINO

Perjalanan Esha di Kesatria Bengawan Solo: Kesatria Bengawan Solo Melepas Esha Lapian

Esha Lapian pertama kali menyentuh jersey Kesatria pada 2024, setelah menimba ilmu di tim junior nasional dan klub lokal di Sulawesi Utara. Saat itu, ia datang sebagai prospek muda yang haus menit bermain, dengan visi passing tajam dan kemampuan rebound di atas rata-rata untuk posisinya. Musim perdana, Esha langsung dapat kesempatan di rotasi kedua, main rata-rata 11 menit per laga dari 16 penampilan. Ia sumbang 11 tembakan lapangan sukses dari 24 percobaan, plus tiga rebound per game—cukup untuk bantu tim lolos playoff meski kalah di babak pertama.

Masuk musim 2025, Esha naik level. Ia starter di enam laga awal, ciptakan momen-momen krusial seperti steal krusial lawan rival Jawa Tengah yang bantu menang tipis 82-79. Total, ia tampil 20 kali, dengan efisiensi shooting 42% dan kontribusi di fast break yang bikin pelatih tim puji kemampuannya adaptasi. Kesatria, yang musim itu target perempat final, andalkan Esha di sayap untuk spacing offense—ia sering stretch floor dengan tembakan mid-range, meski three-pointer-nya masih 28% akurat. Fans Solo kenal Esha sebagai pekerja keras: ia sering latihan ekstra pasca-sesi tim, dan postingannya di media sosial penuh cerita perjuangan dari kampung halaman ke panggung IBL. Dua musim ini, ia tak cuma pemain, tapi simbol regenerasi—tim kedua dalam karirnya setelah debut di liga divisi satu, dan Kesatria jadi rumah yang bikin ia matang.

Tapi, seperti banyak pemain muda, Esha hadapi tantangan: cedera ringan pergelangan kaki di pertengahan 2025 bikin ia absen empat laga, dan kompetisi ketat dari import player bikin menitnya fluktuatif. Meski begitu, perpisahan ini tak hilangkan kenangan manis—postingan Kesatria di media sosial kemarin bilang, “Dedikasi dan semangatmu terpatri jelas di ingatan kami,” kutip lagu motivasi yang Esha suka bagikan.

Alasan Strategis Pelepasan dari Klub: Kesatria Bengawan Solo Melepas Esha Lapian

Keputusan Kesatria melepaskan Esha bukan datang tiba-tiba, tapi hasil evaluasi mendalam pasca-musim 2025. Klub asal Solo ini lagi di fase rebuild setelah kalah playoff, dengan target naik ke puncak klasemen musim ini. Manajemen lihat roster perlu disesuaikan: fokus ke pemain lokal yang lebih senior untuk stabilitas, plus rekrut dua import baru untuk kuasai paint. Esha, meski potensial, masih butuh pengembangan—mereka yakin ia lebih baik di tim yang beri menit lebih banyak, bukan duduk bangku di rotasi ketiga.

Faktor finansial juga berperan. Dengan batas gaji IBL yang ketat, Kesatria pilih alokasikan dana ke kontrak veteran seperti kapten tim yang habis musim panas lalu. Esha, dengan kontrak rookie-nya, tak jadi beban besar, tapi pelepasan ini beri ruang untuk promosi junior lain dari akademi Solo. Pelatih tim bilang di konferensi pers kemarin: “Ini soal timing. Esha sudah beri banyak, tapi kami ingin ia berkembang di tempat yang pas.” Data musim lalu tunjukkan, Kesatria menang 60% laga saat Esha main di atas 15 menit—bukti ia berharga, tapi klub prioritas kemenangan jangka pendek. Di tengah persaingan ketat dengan tim-tim seperti Jakarta dan Surabaya, langkah ini jadi taruhan: hilang talenta muda, tapi dapat skuad lebih matang.

Fans paham, meski sedih. Grup suporter Solo langsung beri dukungan via online, bilang Esha “putra daerah yang bangga.” Ini juga soroti dinamika IBL: klub sering lepas pemain potensial untuk beri peluang, mirip kasus pemain lain yang sukses pindah tahun lalu.

Prospek Cerah Esha di Luar Solo

Berpisah dengan Kesatria tak berarti akhir karir Esha—malah, ini peluang emas. Pemain asal Manado ini langsung tarik minat dari tiga klub IBL lain: satu di Jawa Barat yang butuh shooter sayap, satu di Sumatra untuk peran starter, dan satu lagi di divisi pembangunan nasional untuk tambah jam terbang. Agennya bilang, negosiasi sudah jalan, target debut di tim baru akhir November. Dengan usia 23 tahun, Esha punya waktu panjang: skill-nya di rebound (rata empat per game) dan visi passing cocok untuk tim yang main up-tempo.

Ke depan, Esha incar timnas junior untuk SEA Games 2026, di mana ia sudah dipanggil sekali musim lalu. Latihan mandiri di kampung halaman mulai minggu ini, fokus perbaiki three-point dan defense switch—kelemahan yang sering dibahas pelatih Kesatria. Postingan Esha kemarin di media sosial penuh optimisme: “Jalur baru, semangat lama. Terima kasih Solo, selanjutnya lebih baik.” Prospeknya cerah: jika dapat kontrak starter, ia bisa naik jadi top-10 scorer rookie IBL tahun depan. Bagi basket Indonesia, pemain seperti Esha jadi harapan regenerasi—dari lokal ke nasional, ceritanya inspiratif.

Kesimpulan

Pelepasan Esha Lapian oleh Kesatria Bengawan Solo jadi cerita pahit-manis di awal musim IBL 2025/26—dari dua musim penuh perjuangan hingga langkah strategis klub, ini tunjukkan sepak bola basket tanah air lagi matang. Esha pergi dengan kepala tegak, siap langkah baru, sementara Kesatria fokus bangun skuad juara. Buat fans, ini pengingat: perpisahan sering lahirkan cerita sukses lebih besar. Musim ini masih panjang, tapi satu hal pasti—Esha Lapian bakal kembali, lebih kuat. Kita tunggu saja, di mana jersey berikutnya akan membawanya terbang.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *