Ace Bailey Mengalami Cedera yang Cukup Serius

ace-bailey-mengalami-cedera-yang-cukup-serius

Ace Bailey Mengalami Cedera yang Cukup Serius. Dalam pukulan awal musim bagi Utah Jazz, rookie phenom Ace Bailey resmi dikonfirmasi mengalami cedera tendonitis di kedua lutut yang cukup mengkhawatirkan, meski tim tak terlalu panik. Insiden ini terjadi saat laga preseason home opener melawan Dallas Mavericks pada Senin malam, 13 Oktober 2025, di mana Bailey hanya main 10 menit sebelum dipaksa keluar di kuarter kedua. Pemain berusia 19 tahun asal Rutgers ini, yang dipilih sebagai pick kelima di draft NBA 2025, langsung jadi sorotan karena potensinya sebagai two-way star. Cedera ini bukan sekadar soreness biasa; tendonitis bilateral bisa batasi gerakannya di awal karir pro, terutama setelah ia impresif di dua laga preseason sebelumnya dengan rata-rata 22,5 poin. Pelatih Will Hardy langsung angkat bicara soal manajemen cedera, tapi bagi penggemar Jazz, ini pengingat betapa rapuhnya prospek muda di liga yang brutal. Musim reguler tinggal seminggu lagi, dan Bailey kini jadi tanda tanya besar di skuad yang bangun ulang. BERITA TERKINI

Latar Karir Bailey dan Riwayat Cedera Sebelumnya: Ace Bailey Mengalami Cedera yang Cukup Serius

Ace Bailey tak asing dengan sorotan sejak masa kuliah di Rutgers, di mana ia debut sebagai freshman bintang dengan rata-rata 18 poin dan 7 rebound per laga, meski sempat absen di awal musim karena cedera ringan. Ia pimpin Scarlet Knights ke perempat final NCAA, tapi draft 2025 jadi puncak: Utah ambil ia kelima secara keseluruhan, lihat potensi sebagai wing atletis yang bisa score dari mana saja. Preseason awal tunjukkan itu—25 poin di debut lawan Houston Rockets, diikuti 20 poin lagi, buat ia langsung jadi favorit buat rotation awal musim. Tapi riwayat cedera Bailey bikin Jazz hati-hati: di Rutgers, ia sempat sidelined karena flu-like illness yang batasi mainnya jadi tujuh menit di laga lawan Maryland Februari lalu. Ini lanjutan tren—sebagai prospek top, Bailey sering hadapi beban latihan intens, dan tendonitis lutut sering muncul di kalangan atlet muda karena overwork. Hardy puji potensinya sebagai “two-way star”, tapi cedera ini ingatkan bahwa transisi dari college ke pro tak selalu mulus, apalagi di Jazz yang butuh kontribusi instan dari rookie untuk bangun skuad kompetitif di Barat.

Detail Cedera dan Respons Segera dari Tim: Ace Bailey Mengalami Cedera yang Cukup Serius

Cedera Bailey pecah saat laga preseason ketiga Jazz, di mana ia main kurang dari 11 menit, cetak tiga poin dari satu tembakan tiga poin assisted Lauri Markkanen, sebelum rasakan soreness di kedua lutut. Ia keluar dengan 3:06 tersisa di kuarter kedua, diganti Walt Clayton Jr. dan Svi Mykhailiuk, dan tak kembali setelah halftime—tim langsung rule out ia untuk sisa laga, yang akhirnya kalah 114-101 dari Mavericks. Diagnosis: tendonitis bilateral, kondisi peradangan tendon akibat overuse, yang sering picu soreness tapi bisa sembuh dengan rest. Hardy konfirmasi di pasca-laga: “He’s got some tendonitis in both knees. It’s nothing that we’re overly concerned with. He’s not going to be getting imaged or anything like that. It’s just trying to take care of him. He was a little sore during his second stint.” Respons tim cepat: Bailey langsung ke locker room untuk evaluasi, tanpa imaging lanjutan karena dianggap minor. Jazz tutup preseason dengan laga terakhir lawan Portland Trail Blazers Kamis nanti, dan kemungkinan Bailey sidelined untuk itu demi pulih penuh. Ini pendekatan bijak—mereka prioritaskan manajemen daripada risiko, terutama karena Bailey sudah tunjukkan scoring instinct di awal, tapi lututnya butuh adaptasi ke intensitas NBA.

Implikasi untuk Musim Jazz dan Prospek Bailey

Cedera ini cukup serius untuk awal karir Bailey, karena tendonitis bisa kronis jika tak ditangani benar, dan ia diproyeksi jadi starter potensial di wing untuk lengkapi Markkanen dan Keyonte George. Jazz, yang finis 31-51 musim lalu, andalkan rookie seperti Bailey untuk lompatan—absennya ia di awal reguler bisa batasi rotation, dorong Keyonte Porter atau Isaiah Collier ambil menit lebih. Tapi Hardy optimis: “The most exciting thing for me, by far, is that he’s — I think he’s — ultimately going to be able to impact winning on both sides of the ball.” Bagi Bailey, ini ujian mental—ia bilang soal scoring-nya: “People fall asleep. They’re not (looking at me), they’re looking at the ball. So I get a chance to move around.” Jika pulih cepat, ia bisa debut reguler akhir Oktober tanpa hambatan, tapi jika molor, proyeksi rookie of the year-nya pudar. Secara lebih luas, ini ingatkan liga soal beban prospek: draft 2025 penuh talenta seperti Bailey, tapi cedera seperti ini umum di NBA, di mana 20 persen rookie hadapi setback awal. Jazz harus adaptasi, mungkin tambah depth via G-League, tapi potensi Bailey tetap tinggi—ia bisa jadi bintang dua arah jika lututnya kooperatif.

Kesimpulan

Cedera tendonitis Ace Bailey jadi awal musim yang tak diinginkan bagi Jazz, tapi respons tim yang tenang tunjukkan ini lebih manajemen daripada krisis. Di usia 19, Bailey punya waktu pulih dan buktiin diri sebagai phenom Rutgers yang layak pick kelima. Hardy dan skuad yakin ia kembali lebih kuat, dan penggemar boleh harap: setback ini cuma babak pembuka, bukan akhir cerita. Musim 2025-26 masih panjang, dan Bailey siap bangkit—lututnya mungkin protes sekarang, tapi bakatnya tak tergoyahkan.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *