Ali Mustofa Makin Matang di Musim Keduanya Bersama Hangtuah

ali-mustofa-makin-matang-di-musim-keduanya-bersama-hangtuah

Ali Mustofa Makin Matang di Musim Keduanya Bersama Hangtuah. Ali Mustofa, center berusia 23 tahun dari Hangtuah Jakarta, menunjukkan perkembangan pesat di musim keduanya di Indonesian Basketball League (IBL) 2025. Setelah debut yang menjanjikan pada 2024, Mustofa kini menjadi salah satu pilar utama Hangtuah, membantu tim mencapai posisi tujuh klasemen dengan rekor 16-10. Dengan fisik tangguh dan kemampuan bertahan yang semakin terasah, ia menjadi andalan di paint area, baik dalam rebounding maupun blok. Performa matangnya di musim ini, terutama dalam laga krusial melawan Satria Muda, menegaskan potensinya sebagai salah satu big man lokal terbaik di IBL, sekaligus kandidat kuat untuk penghargaan Most Improved Player 2025.

Perjalanan Karier Mustofa

Ali Mustofa, lahir di Palembang pada 8 Juli 2001, memulai karier basketnya melalui akademi lokal di Sumatera Selatan sebelum bergabung dengan Hangtuah pada 2023. Sebelumnya, ia bermain untuk tim PON Sumatera Selatan pada 2021, di mana ia mencuri perhatian dengan rata-rata 6,5 poin dan 5,2 rebound per game. Debutnya di IBL bersama Hangtuah pada 2024 mencatatkan rata-rata 4,2 poin dan 3,8 rebound dalam 16 menit per game, menunjukkan potensi sebagai pelapis center asing. Musim 2025 menjadi terobosannya, dengan rata-rata 8,8 poin, 6,5 rebound, dan 1,2 blok per game, menjadikannya salah satu pemain lokal paling dominan di paint. Pengalamannya di FIBA Asia Cup Qualifiers 2024 sebagai cadangan timnas juga memperkaya pemahamannya tentang permainan bertempo tinggi.

Performa di IBL 2025

Musim kedua Mustofa di IBL 2025 menunjukkan peningkatan signifikan, terutama dalam laga melawan Satria Muda pada April 2025, di mana Hangtuah menang 72-70. Dalam pertandingan tersebut, ia mencatatkan 12 poin, 8 rebound, dan 2 blok, termasuk dunk krusial di menit akhir yang mengunci kemenangan. Kemampuan bertahannya di paint, dengan rata-rata 1,2 blok per game, membuatnya sulit dilalui oleh center lawan seperti Lester Prosper dari Dewa United. Pelatih Hangtuah, Wahyu Widayat Jati, memuji perkembangan Mustofa, menyebutnya “center modern yang bisa bertahan dan menyerang dengan sama baiknya.” Statistiknya musim ini juga menunjukkan efisiensi tembakan lapangan sebesar 48,7%, peningkatan dari 42,3% pada musim debutnya.

Peran di Lini Pertahanan dan Serangan

Sebagai center, Mustofa menjadi tulang punggung pertahanan Hangtuah, sering ditugaskan menjaga big man asing seperti Jeff Withey dari Pelita Jaya. Dalam laga melawan Tangerang Hawks, ia berhasil membatasi produktivitas Jarred Shaw, mencatatkan tiga blok dalam kemenangan 78-75. Di sisi serangan, Mustofa menunjukkan kemajuan dalam post play dan pick-and-roll, bekerja sama dengan guard seperti Fisyaiful Amir untuk menciptakan peluang. Kontribusinya di offensive rebound, dengan rata-rata 2,3 per game, juga membantu Hangtuah memperoleh second-chance points, yang krusial dalam laga-laga ketat. Perannya sebagai pelapis Rakeem Christmas, center asing Hangtuah, membuat tim tetap kompetitif meski tanpa pemain impor di lapangan.

Kontribusi di IBL All-Star: Ali Mustofa Makin Matang di Musim Keduanya Bersama Hangtuah

Mustofa terpilih sebagai cadangan untuk Indonesian Stars di IBL All-Star 2025, sebuah pencapaian besar untuk musim keduanya. Dalam laga di Solo, ia mencatatkan 6 poin dan 5 rebound dalam 12 menit, menunjukkan keberanian melawan center asing seperti Aaron Fuller. “Bermain di All-Star memberi saya kepercayaan diri untuk terus berkembang,” ujar Mustofa. Penampilannya di ajang ini memperkuat reputasinya sebagai big man lokal yang mampu bersaing dengan pemain impor, sekaligus meningkatkan popularitasnya di kalangan penggemar Hangtuah Jakarta.

Tantangan ke Depan: Ali Mustofa Makin Matang di Musim Keduanya Bersama Hangtuah

Meski tampil matang, Mustofa masih perlu meningkatkan akurasi tembakan bebas (saat ini 65,4%) dan mengurangi foul di situasi krusial, yang terkadang mengganggu ritmenya. Persaingan ketat dengan tim seperti Pelita Jaya dan Dewa United di playoff menuntutnya untuk lebih konsisten, terutama dalam menghadapi center berpengalaman. Dengan tur pramusim Hangtuah di Malaysia pada Agustus 2025, ia memiliki kesempatan untuk mempertajam chemistry dengan rekan-rekannya sebelum BCL Asia. Selain itu, menjaga kebugaran akan menjadi kunci untuk menghadapi jadwal padat, mengingat perannya yang semakin besar di tim.

Penutup: Ali Mustofa Makin Matang di Musim Keduanya Bersama Hangtuah

Ali Mustofa telah menjelma sebagai center matang di musim keduanya bersama Hangtuah Jakarta di IBL 2025, dengan kontribusi besar di pertahanan dan serangan. Dari debut sederhana hingga menjadi kandidat Most Improved Player, perkembangannya mencerminkan kerja keras dan dedikasi. Dengan performa gemilang melawan tim-tim kuat dan potensi di panggung internasional, Mustofa berada di jalur untuk menjadi salah satu big man terbaik Indonesia. Akankah ia membantu Hangtuah meraih gelar pertama sejak era Kobatama? Musim 2025 menjadi panggungnya untuk membuktikan bahwa ia adalah masa depan bola basket Indonesia.

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *