Austin Reaves Dimiripkan Dengan Pemain Legenda NBA Ini

austin-reaves-dimiripkan-dengan-pemain-legenda-nba-ini

Austin Reaves Dimiripkan Dengan Pemain Legenda NBA Ini. Austin Reaves, guard andal Los Angeles Lakers, kembali menjadi sorotan setelah performa gemilangnya musim 2025-26 memicu perbandingan menarik dengan salah satu legenda terbesar NBA, Michael Jordan. Di usia 27 tahun, Reaves sedang menikmati puncak karir awal dengan rata-rata 20,2 poin, 5,8 assist, dan 4,5 rebound per game—angka yang membuat analis membandingkannya dengan era prime Jordan di tahun 1980-an. Perbandingan ini muncul dari kemiripan efisiensi tembakan dan kemampuan mencetak di bawah tekanan, terutama setelah Reaves mencetak 31 poin dalam kemenangan atas Pelicans baru-baru ini. Meski terdengar berani, kesamaan ini menyoroti bagaimana Reaves berkembang menjadi pilar utama Lakers di samping Luka Doncic dan LeBron James yang absen karena cedera. Bagi penggemar, ini bukan sekadar pujian, tapi tanda bahwa Reaves siap melangkah ke level elit, membawa timnya kembali ke peta kompetisi Wilayah Barat. BERITA BOLA

Latar Belakang Perbandingan Reaves-Jordan: Austin Reaves Dimiripkan Dengan Pemain Legenda NBA Ini

Perbandingan Austin Reaves dengan Michael Jordan bukan hal baru, tapi musim ini terasa lebih relevan berkat ledakan statistiknya. Jordan, yang dikenal sebagai GOAT dengan enam gelar juara dan lima MVP, sering dijadikan patokan untuk guard scoring karena efisiensi luar biasanya di usia muda. Reaves, yang undrafted dari Oklahoma University, awalnya disebut “Hillbilly Kobe” karena gaya bermainnya yang mirip Kobe Bryant, tapi kini sorotan beralih ke Jordan setelah Reaves menunjukkan kemampuan serupa dalam membaca pertahanan dan konversi poin mudah.

Pemicu utama datang dari analisis stats awal musim 2025-26, di mana Reaves mencatat 38 persen tembakan tiga poin dari 7,3 percobaan per game—mirip dengan Jordan yang dulu mendominasi mid-range dengan efisiensi 50 persen di usia 27 tahun. Bahkan LeBron James pernah bercanda membandingkan “Flu Game” Reaves di laga sebelumnya dengan ikoniknya Jordan di Finals 1997, di mana Reaves mencetak 28 poin meski kondisi fisik kurang fit. Ini menambah lapisan naratif: Reaves bukan hanya scorer, tapi juga pejuang yang bangkit di momen krusial, seperti Jordan yang selalu tampil besar saat tim butuh.

Performa Reaves yang Mirip Prime Jordan: Austin Reaves Dimiripkan Dengan Pemain Legenda NBA Ini

Musim 2025-26 menjadi panggung bagi Reaves untuk membuktikan dirinya. Dengan 20,2 poin per game, ia tak hanya mencetak, tapi juga mendistribusikan bola dengan 5,8 assist, angka yang mendekati rata-rata Jordan di prime-nya sekitar 5-6 assist per musim. Efisiensi tembakannya mencapai 48 persen dari lapangan, ditambah 88 persen free throw, mengingatkan pada Jordan yang jarang melewatkan kesempatan di clutch time. Dalam tujuh laga awal, Reaves sudah mencetak 30 poin empat kali, termasuk 50 poin karir tertinggi melawan Kings—prestasi yang membuatnya disejajarkan dengan Jordan di usia serupa, ketika MJ rata-rata 37 poin tapi dengan volume tembakan lebih tinggi.

Yang lebih menarik, Reaves unggul di era modern dengan 2,7 tembakan tiga sukses per game, sesuatu yang Jordan adaptasi belakangan karirnya. Di laga terbaru melawan Pelicans, Reaves mencetak 31 poin dengan 11 tembakan sukses, membalik defisit 13 poin menjadi kemenangan 118-104. Ini mirip pola Jordan: mulai lambat tapi eksplosif di kuarter ketiga, di mana Reaves sering kali memimpin run 18-0. Pelatih JJ Redick memuji kemampuan Reaves membaca screen dan drive, elemen kunci Jordan dalam memecah pertahanan zona. Dengan hanya satu turnover rata-rata, Reaves juga menunjukkan penguasaan bola yang matang, kontras dengan era Jordan yang lebih fisik tapi kurang spacing.

Dampak Perbandingan bagi Karir Reaves dan Lakers

Perbandingan ini tak hanya hype, tapi juga membuka pintu peluang bagi Reaves. Di Lakers yang sedang restrukturisasi dengan tambahan Doncic dan Deandre Ayton, Reaves menjadi third option andal, bahkan potensial All-Star jika James pensiun. Analis memprediksi ia bisa capai 25 poin per game jika peran naik, mirip Jordan yang berkembang dari rookie menjadi superstar di usia 25. Namun, tantangan tetap: Reaves harus konsisten melawan tim elit seperti Thunder atau Nuggets, di mana pertahanan ketat bisa uji efisiensinya.

Bagi Lakers, ini berarti fondasi baru. Dengan rekor 9-4, tim bergantung pada Reaves saat James absen, dan chemistry-nya dengan Doncic—25,5 poin dan 10 assist bersama—mengingatkan duo Jordan-Pippen dulu. Manajemen melihat Reaves sebagai aset jangka panjang, mungkin perpanjangan kontrak setelah musim ini. Di luar lapangan, Reaves tetap rendah hati, fokus pada tim daripada label “next Jordan”. Perbandingan ini juga menginspirasi penggemar muda, menunjukkan bahwa talenta undrafted bisa bersaing dengan legenda melalui kerja keras.

Kesimpulan

Perbandingan Austin Reaves dengan Michael Jordan adalah pengakuan atas potensi tak terbatas guard Lakers ini, didukung stats gemilang musim 2025-26 yang mendekati prime MJ. Dari efisiensi scoring hingga mental clutch, Reaves membuktikan ia bukan sekadar role player, tapi bintang potensial yang bisa ubah nasib tim. Meski jalan masih panjang, langkah awalnya sudah solid, membawa harapan baru bagi Lakers di Wilayah Barat yang kompetitif. Saat musim bergulir, Reaves punya kesempatan membuktikan perbandingan ini lebih dari sekadar kata-kata—mungkin dengan All-Star nod atau playoff run yang mengesankan. Yang pasti, semangat pantang menyerah ala Jordan sudah melekat padanya, siap ciptakan sejarah sendiri di panggung besar.

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *