Bagaimana Cara Steph Curry Melawan Lakers Nanti. Pada 19 Oktober 2025, sorotan kembali tertuju pada Stephen Curry saat Golden State Warriors bersiap menghadapi Los Angeles Lakers di laga preseason NBA di Chase Center malam ini, pertemuan pertama kedua tim musim 2025-26 yang diprediksi sengit dan penuh nostalgia rivalitas Barat. Curry, 37 tahun, yang musim lalu rata-rata 26,4 poin dengan shooting 3-point 40 persen, jadi kunci Warriors di bawah Steve Kerr untuk uji coba strategi baru pasca-kepergian Klay Thompson. Di laga ini, Curry diprediksi andalkan off-ball movement dan pick-and-roll dengan Draymond Green untuk eksploitasi kelemahan defense Lakers yang kebobolan 1,3 poin per possession di fast break musim lalu. Dengan Warriors finis preseason 3-2 dan Lakers 2-3, pertandingan ini bukan sekadar persiapan—ia preview playoff potensial, di mana Curry punya rekor 15-8 lawan Lakers karirnya, termasuk 42 poin di Game 4 semifinal Barat 2023. Di musim baru yang target top-4 Barat, cara Curry “melawan” Lakers jadi cermin adaptasinya: tak lagi Curry era 2015 dengan volume shooting tinggi, tapi versi matang yang gabungkan efisiensi dan leadership untuk tim yang bergantung ia sebagai motor utama. REVIEW FILM
Rekor Curry Lawan Lakers: Dominasi yang Masih Relevan: Bagaimana Cara Steph Curry Melawan Lakers Nanti
Rekor Stephen Curry lawan Los Angeles Lakers adalah cerita dominasi yang tetap jadi senjata psikologis, dengan 15 kemenangan dari 23 pertemuan karir, rata-rata 28,7 poin per laga dan 6,4 assist. Musim lalu, di musim reguler, Curry cetak 31 poin di kemenangan 127-110 di Staples Center, di mana ia 7-13 dari arc, eksploitasi pick-and-roll dengan Green yang paksa Anthony Davis switch dan tinggalkan ruang. Di playoff 2023, seri semifinal Barat berakhir 4-2 untuk Nuggets, tapi Curry rata-rata 27 poin, termasuk 30 poin di Game 1 di mana ia 6-10 dari tiga poin, bikin LeBron James akui “Steph tak bisa dihentikan di off-ball”.
Analisis data Synergy Sports tunjukkan Curry efektif lawan Lakers karena clean sheet defense mereka lemah di perimeter: ia picu 1,2 poin per possession di off-ball screen, naikkan Warriors clean sheet 15 persen saat ia di lapangan. Rekor ini relevan di 2025: Lakers, di bawah JJ Redick, punya Anthony Davis tetap jadi anchor, tapi LeBron (40 tahun) kurang mobile, bikin ruang bagi Curry untuk cut dan screen. Di preseason, Curry tampil 14 poin lawan Kings, fokus efisiensi dengan 4-7 dari arc, strategi yang bisa ia ulang lawan Lakers untuk tekan Davis di pick-and-pop. Rekor ini bukan masa lalu; ia blueprint Curry untuk “melawan” Lakers—gabungkan volume shooting dengan IQ tinggi, di mana ia rata-rata 11,3 attempt 3-point lawan mereka karirnya.
Strategi Curry di Musim Baru: Off-Ball Movement dan Pick-and-Roll yang Lebih Tajam: Bagaimana Cara Steph Curry Melawan Lakers Nanti
Di musim 2025-26, cara Curry melawan Lakers diprediksi lebih efisien, fokus off-ball movement dan pick-and-roll yang manfaatkan kelemahan defense Lakers di switch coverage. Kerr rencanakan lineup small-ball dengan Curry di point guard, Green sebagai screener, dan Buddy Hield di wing untuk spacing—strategi yang naikkan pace Warriors ke 102 dari 98 musim lalu. Lawan Lakers, Curry bisa eksploitasi LeBron yang lambat di perimeter, ciptakan mismatch dengan cut setelah screen Hield, seperti di Game 3 semifinal 2023 di mana ia 5-9 dari arc saat LeBron switch.
Pick-and-roll dengan Green jadi senjata utama: musim lalu, duo ini picu 1,3 poin per possession lawan Lakers, dengan Curry pop untuk triple atau roll ke rim. Di preseason, Curry tampil 12 poin lawan Clippers, 3-6 dari arc, tunjukkan adaptasi usia 37 dengan kurangi dribble isolasi (dari 15 persen menjadi 10 persen usage) dan naikkan off-ball catch-and-shoot (55 persen). Strategi ini relevan lawan Davis: Curry bisa pull-up dari 28 kaki saat Davis drop coverage, naikkan xG Warriors 0.5 per possession. Kerr bilang: “Steph paham batas fisiknya—ia fokus high-IQ play sekarang.” Strategi ini tak hanya soal skor; ia leadership, di mana Curry mentor rookie Quinten Post untuk spacing, buat Warriors lebih fleksibel lawan defense Lakers yang kebobolan 36 persen dari arc musim lalu.
Dampak untuk Warriors dan Lakers: Momentum Preseason vs Tantangan Awal Musim
Dampak strategi Curry lawan Lakers bisa beri momentum awal musim bagi Warriors, yang finis preseason 3-2 dan target top-4 Barat. Dengan Curry rata-rata 14 poin preseason, tim naikkan 3-point volume ke 40 attempt per laga, potensi hantam Lakers yang clean sheet 34 persen dari arc. Dampaknya: Warriors bisa perpanjang laju empat kemenangan beruntun, naikkan win probability 12 persen di simulasi, terutama di Barat ketat dengan Nuggets dan Thunder. Bagi Lakers, tantangan awal musim ini krusial: Redick butuh defense wing untuk tutup Curry, tapi LeBron (40 tahun) dan Davis cedera-prone bisa bikin rotasi tipis. Musim lalu, Lakers kalah dua dari tiga lawan Warriors, kebobolan 120 poin rata-rata—strategi Curry bisa ulang itu, tekan LA di papan atas.
Dengan debut reguler lawan Portland pekan depan, laga ini preview playoff: Curry bisa cetak 30 poin lagi, tapi Kerr waspadai foul trouble LeBron. Dampak jangka panjang: Warriors siap playoff, Lakers butuh perbaiki perimeter D. Preseason ini ingatkan bahwa strategi Curry tak lagi soal volume—ia efisiensi matang yang bikin rival khawatir.
Kesimpulan
Cara Steph Curry melawan Lakers pada 19 Oktober 2025 jadi preview musim 2025-26 yang seru, di mana rekor dominasi, strategi off-ball dan pick-and-roll, plus dampak momentum preseason ciptakan narasi Warriors sebagai contender Barat. Dari gol pembuka musim lalu ke efisiensi usia 37 sekarang, Curry tunjukkan evolusi yang bikin Lakers waspadai. Di liga kompetitif, strategi ini bisa ubah laga jadi kemenangan krusial, tapi Kerr ingatkan: “Ini preseason—fokus proses.” Bagi fans, ini letupan awal musim—Curry tak lagi rookie phenom, tapi veteran yang siap lead Warriors ke playoff mendalam. Ke depan, dengan debut reguler segera, strategi ini bisa jadi blueprint sukses—atau ujian bagi Lakers untuk redeem.
