Metta Sandiford Beberkan Perjalanan di Karirnya

metta-sandiford-beberkan-perjalanan-di-karirnya

Metta Sandiford Beberkan Perjalanan di Karirnya. Metta Sandiford-Artest, mantan bintang basket yang dikenal dengan nama Ron Artest dan Metta World Peace, baru-baru ini berbagi cerita panjang tentang perjalanan karirnya. Dalam wawancara akhir Desember 2025, ia merefleksikan masa kecil sulit di Queensbridge, New York, hingga jadi juara NBA 2010. Ia juga bahas tantangan mental, perubahan nama, dan transisi ke kehidupan setelah pensiun. Cerita ini tunjukkan bagaimana ia bangkit dari kontroversi besar jadi figur inspiratif di basket dan luar lapangan. BERITA OLAHRAGA

Awal Karir dan Masa Sulit: Metta Sandiford Beberkan Perjalanan di Karirnya

Sandiford-Artest lahir pada 13 November 1979 di lingkungan keras Queens, New York. Basket jadi pelarian dari tantangan sehari-hari. Ia main di La Salle Academy lalu St. John’s University, di mana ia catat triple-double pertama dalam sejarah sekolah. Draft 1999 oleh Chicago Bulls di pick 16 jadi awal profesionalnya. Ia cepat dikenal sebagai defender tangguh, pindah ke Indiana Pacers dan raih Defensive Player of the Year 2004. Namun, insiden Malice at the Palace 2004 ubah segalanya—suspensi panjang dan citra buruk melekat. Ia akui emosi saat itu makan skillnya seperti parasit, tapi jadi pelajaran besar untuk kontrol diri.

Puncak Karir dan Gelar Juara: Metta Sandiford Beberkan Perjalanan di Karirnya

Setelah pindah ke Sacramento Kings, Houston Rockets, lalu Los Angeles Lakers pada 2009, Sandiford-Artest temukan stabilitas. Ia rela kurangi gaji demi kesempatan juara bersama Kobe Bryant. Kontribusinya krusial di final 2010, termasuk three-pointer penting di Game 7 lawan Boston Celtics. Gelar itu jadi puncak, bukti ia bisa salurkan intensitas jadi kekuatan tim. Ia lanjut main di New York Knicks dan kembali ke Lakers sebelum pensiun 2017 setelah 17 musim, dengan rata-rata 13,2 poin dan reputasi lockdown defender.

Perubahan dan Kehidupan Setelah Basket

Sandiford-Artest ubah nama jadi Metta World Peace 2011 untuk inspirasi perdamaian, lalu Metta Sandiford-Artest 2020 setelah nikah dengan Maya Sandiford. Ia fokus kesehatan mental, bicara terbuka soal perjuangan dulu. Setelah pensiun, ia coach basket wanita di level college, bangun bisnis manajemen atlet, dan investasi di tech olahraga. Ia juga aktif advokasi humility ke anak-anaknya, seperti recycle hadiah Natal. Refleksi ini tunjukkan ia terus berkembang, dari pemain kontroversial jadi mentor dan pengusaha.

Kesimpulan

Metta Sandiford-Artest beberkan perjalanan karirnya jadi cerita inspiratif tentang ketangguhan dan perubahan. Dari masa kecil keras, kontroversi besar, hingga juara NBA dan kehidupan baru penuh makna, ia buktikan dedikasi bisa ubah nasib. Wawancara ini ingatkan bahwa di balik image keras, ada manusia yang belajar dari kesalahan dan beri dampak positif. Di usia 46 tahun, Sandiford-Artest tetap relevan, motivasi generasi baru untuk hadapi tantangan dengan hati terbuka. Perjalanannya jauh dari selesai.

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *