Zach LaVine Dikabarkan Akan Kembali ke Chicago Bulls

zach-lavine-dikabarkan-akan-kembali-ke-chicago-bulls

Zach LaVine Dikabarkan Akan Kembali ke Chicago Bulls. Zach LaVine, mantan bintang Chicago Bulls yang kini jadi andalan Sacramento Kings, baru saja alami momen emosional di United Center. Pada 30 Oktober 2025, dalam laga pertama kembalinya sejak trade musim panas lalu, LaVine cetak 30 poin tapi tak cukup bantu Kings hindari kekalahan 126-113 dari Bulls. Ini jadi sorotan besar di awal musim NBA 2025-26, di mana Bulls lagi on fire dengan rekor 5-0—start terbaik sejak 2015. LaVine, 30 tahun, main delapan musim di Chicago dengan rata-rata 24 poin per laga, tapi trade ke Kings Juli lalu buka babak baru. Ia bilang pasca-laga, “Rasanya seperti pulang ke rumah,” sambil peluk mantan rekan seperti DeMar DeRozan yang ikut trade bersamanya. Kabar kembalinya ini bukan cuma nostalgia, tapi pengingat betapa besar dampak LaVine bagi Bulls—dan harapan Kings untuk playoff Barat. INFO CASINO

Return Emosional yang Penuh Kenangan: Zach LaVine Dikabarkan Akan Kembali ke Chicago Bulls

Kembali ke United Center terasa spesial bagi LaVine. Ia tiba di arena dua jam sebelum tip-off, disambut tepuk tangan meriah dari fans Bulls—banyak yang pakai jersey nomor 8-nya. Video tribute dari klub tunjukkan highlight karirnya: dari dunk contest 2015 hingga All-Star 2021 dan 2022. LaVine berdiri di tengah lapangan, tepuk tangan balik, dan bilang di mikrofon, “Chicago selamanya di hati saya. Terima kasih atas delapan tahun luar biasa.” Momen itu bikin ia emosional—ia sempat hapus air mata saat peluk pelatih Billy Donovan, yang puji ia sebagai “pemain paling profesional yang pernah saya latih.”

Trade musim panas lalu jadi latar belakang pahit-manis. Bulls kirim LaVine, DeRozan, dan Alex Caruso ke Kings untuk dapat Josh Giddey, Coby White, dan draft pick—langkah rebuild setelah playoff flop bertahun-tahun. LaVine, yang kontrak 215 juta dolar hingga 2027, tolak buyout dan pilih Kings demi kesempatan juara. Di Sacramento, ia duet apik dengan De’Aaron Fox, tapi return ini ungkap ikatan dalam: ia sebut Chicago “rumah kedua” karena keluarganya tinggal di sana. Fans Bulls beri standing ovation saat ia masuk lapangan, tapi juga chant “sell the team” ke pemilik—campur aduk antara cinta dan frustrasi era LaVine.

Performa LaVine yang Menggigit Tapi Tak Cukup: Zach LaVine Dikabarkan Akan Kembali ke Chicago Bulls

LaVine tampil ganas sejak awal, seolah balas dendam. Di kuarter pertama, ia cetak 9 poin dengan serangkaian mid-range jumper dan three-pointer, bantu Kings unggul 32-28. Total 30 poin dari 11 tembakan, efisiensi 58 persen, plus 5 assist dan 3 rebound—performa All-Star level. Highlight-nya: dunk ganas atas Nikola Vucevic di kuarter ketiga, yang bikin arena bergemuruh meski ia lawan. Tapi Kings ambruk di babak kedua: turnover 15 kali dan pertahanan lemah biarkan Bulls cetak 72 poin paint.

Bulls, di sisi lain, dominan tanpa ampun. Giddey, yang dapat trade untuk LaVine, cetak triple-double pertama karirnya: 18 poin, 12 rebound, 10 assist—malam ajaib baginya. White tambah 25 poin, sementara Vucevic 22 poin dan 10 rebound. Donovan bilang pasca-laga, “Kami hormati Zach, tapi ini soal tim kami sekarang.” LaVine akui kekalahan: “Mereka main lebih lapar; saya senang lihat mereka sukses.” Ini laga ke-10 Kings musim ini, di mana LaVine rata-rata 26 poin, tapi start 4-6 tunjukkan adaptasi masih jalan.

Dampak Trade dan Harapan Masa Depan

Trade LaVine jadi titik balik bagi kedua tim. Bagi Bulls, kehilangan bintangnya bikin rebuild cepat: dengan Giddey dan White, mereka punya inti muda yang energik, finis runner-up Barat musim lalu meski tanpa LaVine sepanjang playoff. Kabar positif: start 5-0 ini bukti Donovan bangun kultur baru, dan fans mulai lihat masa depan cerah tanpa beban kontrak besar LaVine. Tapi ada rindu—jersey LaVine masih laris di toko, dan ia tetap ikon Windy City.

Sementara Kings, trade ini tambah senjata: LaVine dan DeRozan beri scoring kedalaman, tapi start lambat picu kritik ke pelatih Mike Brown soal rotasi. LaVine bilang, “Saya di sini untuk menang; Chicago ajarin saya itu.” Masa depannya? Kontrak panjangnya aman, tapi rumor buyout atau trade lagi muncul jika Kings flop. Ia target All-Star lagi 2026, dan return ini motivasi: “Ini ingatkan kenapa saya main basket.” Bagi NBA, cerita LaVine tunjukkan betapa cepatnya perubahan—dari bintang ke mantan, tapi selalu bagian sejarah.

Kesimpulan

Kembalinya Zach LaVine ke Chicago Bulls jadi momen nostalgia yang penuh emosi di awal musim 2025-26. Dari tepuk tangan meriah fans hingga performa 30 poin yang tak cukup, ia bukti ikatan abadi dengan United Center. Trade musim panas ubah nasib Bulls ke arah rebuild sukses dan Kings ke ambisi juara, tapi LaVine tetap jadi jembatan masa lalu-masa depan. Di usia 30, ia punya api tersisa untuk Sacramento—dan siapa tahu, suatu hari jersey-nya tergantung di rafter Chicago. Kabar ini bukan akhir, tapi awal cerita baru: LaVine pulang sebentar, tapi Chicago selamanya di hatinya. NBA penuh momen seperti ini—dan yang satu ini, manis sekali.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *